Kamis, 05 Juli 2018

Antiemetik (Antimuntah)


June 26, 2018 by  Leave a Comment

Muntah berasal dari bahasa yunaniyaituemesis merupakan suata cara perlindungan alamiah dari tubuh terhadap zat-zat merangsang dan beracun yang ada dalam makanan. Muntah juga merupakan pertahanan tubuh alamiah dan mungkin juga sebagai pertanda adanya penyakit, seperti adanya organ yang tidak berfungsi atau untuk mengeluarkan benda atau zat yang berbahaya dari lambung.
Muntah pada umumnya diawali oleh rasa mual (nausea) yang bercirikan muka pucat, berkeringat, liur berlebihan, tachycardia dan pernapasan tidak teratur. Pada saat ini lambung mengendur dan di usus halus timbul aktivitsantiperistaltik yang menyalurkan isi usus halus bagian atas ke lambung. Gejala-gejala tersebut kemudian disusul oleh menutupnya glottis (bagian pangkal tenggorok), napas ditahan, katup oesophagus dan lambung merelaks. Akhirnya timbul kontraksi ritmis dari diafragma serta otot pernapasan disusul oleh lambung memuntahkan isinya.
Jenis-jenis Mual Muntah
Mabuk Darat
Penyebabnya : diperkirakan bahwa mabuk darat khusus disebabkan oleh gerakan kendaraan. Tetapi berdasarkan teori konflik indera penyebab utama mabuk darat adalah pertentangan antara informasi yang disalurkan oleh organ keseimbangan ke otak di satu pihak dan informasi dari indera-indera lain di lain pihak. Khususnya menyangkut pertentangan antara mata dan indera perasa, yang seharusnya bekerja sama dengan organ keseimbangan (labirin) yang pada mabuk darat memegang peran esensial

Obat-obat pencegah
Siklizin digunakan untuk perjalanan singkat (sampai 4 jam) atau meklizin dan skopolamin untuk perjalanan sampai 16 jam lamanya.
Dimenhidrinat dan prometazin juga efektif tetapi efek sampingnya terjadi lebih sering terutama perasaan mengantuk.
Obat yang sangat efektif adalah kombinasi sinarizin 20 mg + domperidon 15 mg.
Emesis Kehamilan
Jenis muntah ini biasanya terjadi antara minggu ke 6-minggu ke 14 dari masa kehamilan akibat kenaikan pesat dari HCG.
Gejala pada umumnya tidak hebat dan akan hilang dengan sendirinya, maka sedapat mungkin jangan diobati agar tidak mengganggu perkembangan organ-organ janin.
Obat-obatan
Pada kasus hebat sebaiknya diberikan siklizin 3 kali sehari 50mg, meklizin 1 kali sehari 12.5-25 mg atau proklorperazin 2 kali sehari 25 mg secara rektal.
Vitamin B6 (piridoksin) 3 kali sehari 25 mg telah dibuktikan efektivitasnya sebagai obat tunggal atau bersamaan dengan antihistamin.
Prometazin pun mrmliki efek sedatif kuat dan menurut data (terbatas) dianggap aman
Sedangkan obat tradisional yang bisa digunakan untuk muntah kehamilan adalah Jahe
Emesis akibat Sitostatika
Sitotastika dapat menimbulkan muntah-muntah akibat rangsangan langsung CTZ, stimulasi dari retroperistaltik dan pelepasan serotonin di saluran lambung-usus.
Penanganan muntah akibat sitotastika adalah sebagai berikut :
Pada obat-obat emetogen ringan/sedang
Metoklopramid oral 1020 mg atau 50-100 mg iv sebelum permulaain terapi, jika terjadi gejala  ekstrapiramidal dapat diganti dengan suatu antagonis-serotonin (misalnya ondansentron) dikombinasi dengan deksametason (3-4 dd 4 mg) atau lorazepam (2mg)
Pada obat-obat emetogen kuat
Dianjurkan kombinasi dari 3 obat, yakni antagonis-serotonin bersama deksametason dan lorazepam yang diberikan secara intravena. Bila perlu pemberian antagonis serotonin dapat dilanjutkan 3 hari.
Emesis akibat radioterapi dan pasca bedah
Penanganan dapat dilakukan dengan metoklopramid iv/im 2-3 dd 10-20mg atau secara rektal dengan dosis ganda. Deksametason dapat ditambahkan untuk memperkuat efeknya.
Muntah pasca bedah terjadi untuk sebagian besar tergantung anestestika yang digunakan dan jenis pembedahan. yang digunakan terutama adalah zat-zat antagonis DA dan antagonis serotonin
Obat antimual adalah zat-zat yang berkhasiat menekan rasa mual dan muntah yang disebut dengan Anti-Emetika. Berdasarkan mekanisme kerjanya anti emetika dapat dibedakan tiga kelompok besar dan beberapa obat tambahan yaitu :
Antikolinergik
Obat-obat ini ampuh pada mabuk darat, penyakit Meniere dan muntah kehamilan (antihistaminika)
Skopolamin dan antihitaminika tertentu (siklizin, meklizin, sinarizin, prometazin, dan dimenhidrinat)
Efeknya berdasarkan sifat antikolinergiknya dan mungkin juga karena blokade reseptor H 1 di CTZ (ChemoreseptorTriggerZone) yaitu suatu daerah dengan banyak reseptor yang letaknya berdekatan dengan pusat muntah di sumsum sambung, tetapi di luar rintangan darah otak
Antagonis Dopamin
Propulsiva (prokinetika) : metoklopramid dan domperidon.  Obat ini banyak digunakan pada segala jenis muntah
Derivat butirofenin : haloperidol dan droperidol. Terutama digunakan pada muntah-muntah sebagi efek samping zat-zat opiod atau setelah pembedahan
Derivat fenotiazin : proklorperazin dan thietilperazin (Torecan). Efek sampingnya (Sedasi, efek ekstrapiramidal) membatasi penggunaannya
Antagonis Serotonin
Granisetron, ondansentron dan tropisetron
Terutama efektif selama hari pertama dari terapi dengan sitostatika yang bersifat emetogen kuat juga pada radioterapi
Lainnya
Kortikosteroid antara lain deksametason dan metilprednisolon ternyata efektif untuk muntah-muntah yang diakibatkan sitostatika dan radioterapi, maka sering digunakan sebagai obat tambahan pada emetika lain
Dronabinol (marihuana, THC=tetrahidrocanabinol). Efektif dalam dosis tinggi pada muntah akibat sitostatika. Juga digunakan untuk menstimulasi nafsu makan pada pasien AIDS.
Alizaprida (Litican) digunakan setelah pembedahan, radioterapi dan kemoterapi
Benzodiazepin  mempengaruhi sistem kortikal dari otak dan tidak mengurangi frekuensi dan hebatnya emesis, melainkan memperbaiki sikap psien terhadap peristiwa muntah. Terutama lorazepam ternyata efektif sebagai pencegah muntah



Tidak ada komentar:

Posting Komentar